Saat itu tanggal 28 juli 2015, Waktu menunjukkan pukul 17.00 waktu setempat, Kami pertama kali menginjakkan kaki di khartoum , sudan. Pertama kali kesan yang terlintas adalah udara panas yang sangat menyengat.
Waktu sudah menunjukkan pukul 5.00 sore tapi matahari masih terang sekali bersinar. Kami memasuki bandara internasional khartoum dengan perasaan syukur karena mendarat dengan selamat.
Sebelum memasuki pintu imigrasi bandara kami sudah disambut oleh seorang laki-laki yg sangat ramah. Beliau memperkenalkan diri sebagai Fahmi yang merupakan staf KBRI Khartoum. setelah melewati pintu Imigrasi Bandara, kami bertemu lagi dengan seseorang yang bernama Bapak Aidil Khairunsyah, sebagai Pejabat Fungsi Konsuler KBRI Khartoum.
Bapak Aidil bertutur kepada kami untuk memanggilnya Mas Aidil saja, karena biar akrab. mulai masuk pintu bandara sampai menunggu bagasi, rasanya sudah merasa sangat kerasan di Khartoum. Mas Aidil menuturkan bahwa sudan ini sangat enak, dan beliau kerasan sekali di Sudan. Tetapi kami mendapatkan kabar sebelumnya bahwa beliau merupakan staf yang akan pindah ke KBRI Wina.
Kami bertanya apakah Mas Aidil akan pindah ke Wina, sementara penuturan sebelumnya sangat kerasan di Khartoum, Sudan. sambil sedikit tersenyum beliau menuturkan bahwa Khartoum merupakan Perwakilan yang Rawan secara fasilitas baik itu fasilitas pendidikan, kesehatan dan fasilitas dasar seperti air dan listrik. Kemudian beliau melanjutkan, Karena memiliki 2 anak yang akan sekolah sehingga memutuskan untuk pindah.
setelah menunggu Bagasi agak lama, biasanya bagasi baru keluar sekitar 1 jam di Bandara Internasional Khartoum. Kami disambut oleh staf KBRI Khartoum beserta keluarga di Pintu Kedatangan (Arrival Gate), terharu sekali rasanya disambut oleh keluarga besar KBRI beserta anak-anak yang menyambut dengan penuh riang gembira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar