Peduli Anak Yatim

Peduli Anak Yatim

Kamis, 31 Maret 2011

Kenapa harus wanita solihah?

Oleh: Yusuf Al Bahi

Bismillah..

Terkadang orang heran dan bertanya, kenapa harus mereka?

Yang bajunya panjang, tertutup rapat, dan malu-malu kalau berjalan..

Aku menjawab.. Karena mereka, lebih rela bangun pagi menyiapkan sarapan buat sang suami dibanding tidur bersama mimpi yang kebanyakan dilakukan oleh perempuan lain saat ini..

Ada juga yang bertanya, mengapa harus mereka?

Yang sama laki-laki-pun tak mau menyentuh, yang kalau berbicara ditundukkan pandangannya.. Bagaimana mereka bisa berbaur…

Aku menjawab.. Tahukah kalian.. bahwa hati mereka selalu terpaut kepada yang lemah, pada pengemis di jalanan, pada perempuan-perempuan renta yang tak lagi kuat menata hidup. Hidup mereka adalah sebuah totalitas untuk berkarya di hadapan-Nya.. Bersama dengan siapapun selama mendatangkan manfaat adalah kepribadian mereka.. Untuk itu, aku menjamin mereka kepadamu, bahwa kau takkan rugi memiliki mereka, kau takkan rugi dengan segala kesederhanaan, dan kau takkan rugi dengan semua kepolosan yang mereka miliki.. Hati yang bening dan jernih dari mereka telah membuat mereka menjadi seorang manusia sosial yang lebih utuh dari wanita di manapun..

Sering juga kudengar.. Mengapa harus mereka?

Yang tidak pernah mau punya cinta sebelum akad itu berlangsung, yang menghindar ketika sms-sms pengganggu dari para lelaki mulai berdatangan, yang selalu punya sejuta alasan untuk tidak berpacaran.. bagaimana mereka bisa romantis? bagaimana mereka punya pengalaman untuk menjaga cinta, apalagi jatuh cinta?

Aku menjawab..

Tahukah kamu.. bahwa cinta itu fitrah, karena ia fitrah maka kebeningannya harus selalu kita jaga. Fitrahnya cinta akan begitu mudah mengantarkan seseorang untuk memiliki kekuatan untuk berkorban, keberanian untuk melangkah, bahkan ketulusan untuk memberikan semua perhatian.

Namun, ada satu hal yang membedakan antara mereka dan wanita-wanita lainnya.. Mereka memiliki cinta yang suci untuk-Nya.. Mereka mencintaimu karena-Nya, berkorban untukmu karena-Nya, memberikan segenap kasihnya padamu juga karena-Nya… Itulah yang membedakan mereka..
Tak pernah sedetikpun mereka berpikir, bahwa mencintaimu karena fisikmu, mencintaimu karena kekayaanmu, mencintaimu karena keturunan keluargamu.. Cinta mereka murni.. bening.. suci.. hanya karena-Nya..

Kebeningan inilah yang membuat mereka berbeda… Mereka menjadi anggun, seperti permata-permata surga yang kemilaunya akan memberikan cahaya bagi dunia. Ketulusan dan kemurnian cinta mereka akan membuatmu menjadi lelaki paling bahagia..

Sering juga banyak yang bertanya.. mengapa harus mereka?

Yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca Al-Qur’an dibanding ke salon, yang lebih sering menghabiskan harinya dari kajian ke kajian dibanding jalan-jalan ke mall, yang sebagian besar waktu tertunaikan untuk hajat orang banyak, untuk dakwah, untuk perubahan bagi lingkungannya, dibanding kumpul-kumpul bersama teman sebaya mereka sambil berdiskusi yang tak penting. Bagaimana mereka merawat diri mereka? bagaimana mereka bisa menjadi wanita modern?

Aku menjawab..

Tahukah kamu, bahwa dengan seringnya mereka membaca al Qur’an maka memudahkan hati mereka untuk jauh dari dunia.. Jiwa yang tak pernah terpaut dengan dunia akan menghabiskan harinya untuk memperdalam cintanya pada Allah.. Mereka akan menjadi orang-orang yang lapang jiwanya, meski materi tak mencukupi mereka, mereka menjadi orang yang paling rela menerima pemberian suami, apapun bentuknya, karena dunia bukanlah tujuannya. Mereka akan dengan mudah menyisihkan sebagian rezekinya untuk kepentingan orang banyak dibanding menghabiskannya untuk diri sendiri. Kesucian ini, hanya akan dimiliki oleh mereka yang terbiasa dengan al Qur’an, terbiasa dengan majelis-majelis ilmu, terbiasa dengan rumah-Nya.

Jangan khawatir soal bagaimana mereka merawat dan menjaga diri… Mereka tahu bagaimana memperlakukan suami dan bagaimana bergaul di dalam sebuah keluarga kecil mereka. Mereka sadar dan memahami bahwa kecantikan fisik penghangat kebahagiaan, kebersihan jiwa dan nurani mereka selalu bersama dengan keinginan yang kuat untuk merawat diri mereka. Lalu apakah yang kau khawatirkan jika mereka telah memiliki semua kecantikan itu?

Dan jangan takut mereka akan ketinggalan zaman. Tahukah kamu bahwa kesehariannya selalu bersama dengan ilmu pengetahuan.. Mereka tangguh menjadi seorang pembelajar, mereka tidak gampang menyerah jika harus terbentur dengan kondisi akademik. Mereka adalah orang-orang yang tahu dengan sikap profesional dan bagaimana menjadi orang-orang yang siap untuk sebuah perubahan. Perubahan bagi mereka adalah sebuah keniscayaan, untuk itu mereka telah siap dan akan selalu siap bertransformasi menjadi wanita-wanita hebat yang akan memberikan senyum bagi dunia.

Dan sering sekali, orang tak puas.. dan terus bertanya.. mengapa harus mereka?

Pada akhirnya, akupun menjawab…

Keagungan, kebeningan, kesucian, dan semua keindahan tentang mereka, takkan mampu kau pahami sebelum kamu menjadi lelaki yang shalih seperti mereka..

Yang pandangannya terjaga.. yang lisannya bijaksana.. yang siap berkeringat untuk mencari nafkah, yang kuat berdiri menjadi seorang imam bagi sang permata mulia, yang tak kenal lelah untuk bersama-sama mengenal-Nya, yang siap membimbing mereka, mengarahkan mereka, hingga meluruskan khilaf mereka…

Kalian yang benar-benar hebat secara fisik, jiwa, dan iman-lah yang akan memiliki mereka. Mereka adalah bidadari-bidadari surga yang turun ke dunia, maka Allah takkan begitu mudah untuk memberikan kepadamu yang tak berarti di mata-Nya… Allah menjaga mereka untuk sosok-sosok hebat yang akan merubah dunia. Menyuruh mereka menunggu dan lebih bersabar agar bisa bersama dengan para syuhada sang penghuni surga… Menahan mereka untuk dipasangkan dengan mereka yang tidurnya adalah dakwah, yang waktunya adalah dakwah, yang kesehariannya tercurahkan untuk dakwah.. sebab mereka adalah wanita-wanita yang menisbahkan hidupnya untuk jalan perjuangan.

Allah mempersiapkan mereka untuk menemani sang pejuang yang sesungguhnya, yang bukan hanya indah lisannya.. namun juga menggetarkan lakunya.. Allah mempersiapkan mereka untuk sang pejuang yang malamnya tak pernah lalai untuk dekat dengan-Nya.. yang siangnya dihabiskan dengan berjuang untuk memperpanjang nafas Islam di bumi-Nya.. Allah mempersiapkan mereka untuk sang pejuang yang cintanya pada Allah melebihi kecintaan mereka kepada dunia.. yang akan rela berkorban, dan meninggalkan dunia selagi Allah tujuannya.. Yang cintanya takkan pernah habis meski semua isi bumi tak lagi berdamai kepadanya.. Allah telah mempersiapkan mereka untuk lelaki-lelaki shalih penghulu surga…

Seberat itukah?

Ya… Takkan mudah.. sebab surga itu tidak bisa diraih dengan hanya bermalas-malasan tanpa ada perjuangan…

sumber: dakwatuna.com

Rabu, 09 Maret 2011

Do'a pernikahan Fatimah Az zahra

"Semoga Allah SWT menghimpun yang terserak dari keduanya memberkati mereka berdua,
meningkatkan kualitas keturunannya sebagai pembuka pintu rakhmat, sumber ilmu dan hikmah serta pemberi rasa aman bagi umat."
(Doa Nabi Muhammad SAW, pada pernikahan putrinya Fatimah Az Zahra dengan Ali bin Abi Thalib)

Jumat, 04 Maret 2011

do'a untuk memperbaiki keturunan

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

(Wahai Robb kami, karuniakanlah pada kami dan keturunan kami serta istri-istri kami penyejuk mata kami. Jadikanlah pula kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertakwa) (QS. Al Furqon:74)

Jumat, 18 Februari 2011

Masih relevankah menikah dengan cara islam? Masih bisakah melakukan pacaran setelah menikah?

Disaat abad ke 20 dimana perkembangan teknologi telah sangat maju, masih relevankah cara-cara menemukan jodoh secara islami? Jawabannya adalah masih sangat relevan dan tentu saja masih bisa dilakukan asalkan kita mempunyai niat yang baik untuk mewujudkan semua itu. Sesuai janji Allah pada surat Al-Maa’idah [5] ayat 3.

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagimu agamamu dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atasmu. Dan Aku pun ridha Islam sebagai agama bagimu.” (QS. Al-Maa’idah [5]: 3)

Ayat diatas menyatakan bahwa Agama Islam adalah agama yang sempurna, Agama Islam adalah agama yang dapat bertahan sepanjang jaman.

Islam mengajarkan untuk tidak melakukan pacaran karena sesungguhnya pacaran mendatangkan banyak kemudharatan daripada kebaikan, kadang dalam pacaran membuat kita lupa akan segalanya, melakukan hal-hal yang dilarang agama karena berpedoman ingin menyenangkan belahan hati, seperti kata-kata “aku akan mencintaimu selamanya”, “aku akan mencintaimu melebihi apapun yang ada didunia ini”, padahal islam mengajarkan kepada umatnya untuk cinta kepada Allah diatas segalanya, rasa cinta kita kepada pasangan adalah merupakan perwujudan keta’atan kita kepada Allah azza wajalla. Bila berkeluarga bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah maka tentu saja Allah akan memberikan kemudahan, insyaAllah.

Memang sangat tidak masuk akal jika dipikirkan secara logika, bagaimana mungkin pada jaman yang sudah maju begini tetap memegang prinsip untuk tidak berpacaran, disaat budaya barat telah masuk dan merasuki budaya ketimuran kita , pergaulan bebas dimana-mana, pakaian yang sudah tidak lagi menjaga aurat, Naudzubillah.

Apalagi bagi mereka yang sudah terlanjur pacaran, mana mungkin memutuskan pacar yang sudah sangat dicintai, terbayang wajahnya tiap detik dan tiap waktu, kemudian memegang teguh keyakinan untuk tidak pacaran lagi. Rasa cinta yang dimiliki manusia merupakan fitrah, dan tidak akan bisa dihilangkan, cinta kepada harta, wanita, anak-anak, kedudukan, hal-hal yang indah. Tetapi bukankah hal itu akan lebih indah ketika disalurkan kepada hal-hal yang dianjurkan oleh Agama kita, yaitu dengan menikah.

Tapi ketahuilah saudaraku bahwa setiap niat baik, usaha yang baik itu akan mendapatkan cobaan. Berpedomanlah pada hadits Rasulullah :

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda :

ثَلاَثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُم : الْمُجَاهِدُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُكَاتَبُ يُرِيدُ الأَدَاءَ وَالنَّاكِحُ يُرِيدُ الْعَفَافَ
“Tiga orang yang pasti Allah akan menolong mereka : orang yang berjihad di jalan Allah, Mukatab yang ingin menebus dirinya dan orang yang menikah dengan tujuan menjaga dirinya (dari yang haram)”

(Hadits tersebut dikeluarkan oleh At-Tirmidz 4/184, Nasa’i 6/61, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 2/160. At-Tirmidzi mengatakan : hadits hasan, Al-Hakim menyatakan shahih berdasarkan syarat Muslim dan disetujui oleh Ad-Dzahabi )

Menurut hadits tersebut ada 3 orang yang pasti ditolong Allah, yaitu :
1. seorang yang menikah dengan niat menjaga kehormatan diri
2. Seorang budak sahaya yang ingin membebaskan dirinya dari perbudakan
3. Seorang yang melakukan berjihad dijalan Allah

Menikah tidak akan menjadikan seseorang miskin, Ada suatu riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah pernah minikahkan sahabat yang tidak mempunyai apa-apa selain pakaian yang beliau kenakan,

Note:
Tapi harus diingat bahwa Sahabat dijaman Rasulullah adalah merupakan manusia-manusia pilihan yang mempunyai tanggung jawab yang luar biasa, akan selalu bertanggungjawab atas segala ucapan dan perbuatannya. Sehingga Rasulullah mau menikahkan Sahabat tersebut dengan seorang wanita.

وَ أَنْكِحُوا الْأَيامى‏ مِنْكُمْ وَ الصَّالِحينَ مِنْ عِبادِكُمْ وَ إِمائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَراءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ وَ اللهُ واسِعٌ عَليمٌ

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian[1035] diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nuur ayat 32)

Syarat seorang yang ingin menikah adalah :
1. Memberikan mahar (surat An nisa ayat 4)
2. Memberikan tempat tinggal yang layak (surat At tholaq ayat 6)
3. Memberikan nafkah (surat An Nisa ayat 34)

Sahabat yang menikah tersebut memberikan mahar berupa hafalan Al-Quran, sudah mempunyai tempat tinggal, dan akan berusaha memberikan nafkah kepada istrinya, Rasulullah menikahkannya karena Sahabat mempunyai sifat yang bertanggungjawab dan soleh.

Tanggal 28 Januari 2011 aq melakukan nadzor dengan wanita muslimah di kota Nganjuk , Jawa timur, ternyata hal ini oleh kedua belah pihak beserta keluarga telah menganggap itu sebagai proses lamaran, karena kedua belah pihak yang bertemu telah sreg satu sama lain.

InsyaAllah pernikahan akan dilakukan pada bulan Mei 2011, semoga semuanya berjalan sesuai rencana dan berjalan lancar. Amin.

Dengan pernikahanku, maka aku akan lebih mudah mendakwahkan kepada semua orang bahwa menikah adalah membawa kebaikan, dengan menikah maka akan dapat lebih menundukkan pandangan, dengan menikah maka seorang ikhwan akan lebih tenang, seperti Firman Allah Ta’ala :

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya : “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” . (QS. Ar-Rum ayat 21).

Menikah dapat mendatangkan rizki, menjadikan hati menjadi tenang dan menambah rasa keimanan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. InsyaAllah.

Jumat, 07 Januari 2011

LIGA PRIMER INDONESIA



Berikut daftar nama pelatih yang menangani klub-klub di LPI 2011, seperti rilis yang diedarkan LPI:

1. Aceh United
Pelatih: Lionel Charbonnier (Perancis)
Mantan kiper ketiga timnas Perancis di Piala Dunia 1998 ini banting setir menjadi pelatih seusai gantung sepatu. Saat menjadi Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Tahiti, Charbonnier mengantarkan timnas U-20 negara di Kepulauan Karibia tersebut ke Piala Dunia FIFA U-20 tahun 2009. Kini publik Indonesia akan menyaksikan langsung keandalan pemain juara dunia ini menangani tim peserta LPI yang bermarkas di ujung paling barat Nusantara, Aceh United.

2. Bali De Vata
Pelatih: Willy Scheepers (Belanda)
Pelatih asal Belanda, Willy Scheepers, dipercaya menangani Bali De Vata. Sebelum mampir di kawasan wisata ternama dunia ini, Scheepers tercatat sebagai juru latih klub-klub Eropa, seperti FC Oberwinterthur, FC Kreuzlingen, dan APEP Pitsilia. Jabatan teknis terakhir yang dipegang Scheepers adalah menjadi direktur teknik di liga utama Siprus.

3. Bandung FC
Pelatih: Nandar Iskandar (Indonesia)
Nama Nandar Iskandar tidak bisa dipisahkan dari percaturan sepak bola Indonesia. Selain pernah menjadi pemain timnas pada tahun 1970-an, Nandar yang identik dengan Persib Bandung ini juga sempat melatih timnas Indonesia pada 1999-2000. Sebagai pelatih, kiprah Nandar memang tidak perlu diragukan. Bandung Raya, Persib Bandung, PKT Bontang, Perseden Denpasar, PSPS Pekanbaru, dan Persiba Bantul pernah merasakan tangan dinginnya.

4. Batavia Union
Pelatih: Roberto Bianchi (Brasil)
Pelatih asal Brasil pemegang paspor Spanyol ini mengantongi sertifikat UEFA PRO pada tahun 2006. Pernah melatih Zamora FC, Roberto Bianchi juga lama berkecimpung di Ciuded de Muscia, Mato Grosso de Sul, Bullense, dan Beijing Guoan FC. Kini Beto melangkah bersama Batavia Union.

5. Bogor Raya
Pelatih: John Arwandi (Indonesia)
LPI menjadi pertanda dimulainya debut John Arwandi sebagai pelatih. Sebelumnya, John malang-melintang sebagai staf teknik di sejumlah klub Indonesia. Ia tercatat pernah menjadi pelatih fisik PS Semen Padang pada 2007. John kemudian dipercaya menjadi asisten pelatih Persikabo Bogor tahun 2008-2009. Kini John bertugas memimpin Bogor Raya mengarungi LPI.

6. Cendrawasih Papua
Pelatih: Uwe Erkebrecher (Jerman)
Pelatih asal Jerman ini pernah menangani klub Eropa, seperti tim Jerman, FC Koeln Jugend, FC Carl Zeiss Jena, dan beberapa klub Divisi II di Jerman. Dengan pengalaman melatihnya di berbagai klub, Uwe Erkebrecher ingin menjadi bagian dari perubahan sepak bola Indonesia dengan melatih tim Cendrawasih Papua.

7. Jakarta 1928
Pelatih: Bambang Nurdiansyah (Indonesia)
Inilah comeback Bambang Nurdiansyah di bangku pelatih setelah menangani klub-klub ternama Indonesia, seperti Pelita Krakatau Steel, PSIS Semarang, dan terakhir Arema Malang. Beberapa kali pula Bambang dipercaya menangani timnas yunior Indonesia di turnamen internasional, seperti Asian Games 2006. Pernah memperkuat timnas Indonesia sebagai pemain selama 11 tahun, Bambang kini menjadi arsitek utama Jakarta 1928.

8. Kabau Padang
Pelatih: Divaldo Alves (Portugal)
Sebelum melatih Kabau Padang, Divaldo Alves berpengalaman menangani tim-tim di Thailand, Malaysia, dan Hongkong. Bahkan, pada 2009 lalu Alves sempat melatih Persijap Jepara. Sebagai modal utama mengarungi kiprah kepelatihan di Indonesia, Alves membawa serta pengalaman mengikuti pendidikan fisik dan olahraga di Portugal dan memegang sertifikat pelatih UEFA A-Level.

9. Ksatria XI Solo FC
Pelatih: Branko Babic (Serbia)
Pelatih asal Serbia berusia 63 tahun itu pernah melatih OFK Beograd tahun 2004-2005 dan kini menangani Ksatria XI Solo FC. Selain itu, Branko Babic juga pernah melatih tim di beberapa negara seperti di Jepang dan Montenegro. Sebagai pemain, Babic pernah memperkuat klub Jerman Beringen FC tahun 1975-1976.
10. Makassar City Pelatih: Michael Feichtenbeiner (Jerman)
Michhael Feichtenbeiner pernah menjadi managing director Bundesliga 2 dan pernah pula melatih klub Malaysia, Selangor MPPJ, dan kini di Makassar City. Pelatih asal Jerman ini merupakan pemegang sertifikat pelatih UEFA Pro Coach Licence.

11. Manado United
Pelatih: Muhammad Al-Hadad (Indonesia)
Muhammad Al-Hadad sudah lama berkecimpung di persepakbolaan nasional. Ia pernah membawa Niac Mitra Surabaya menjuarai Galatama sebanyak tiga kali. Persijatim dan Persim Maros juga pernah merasakan sentuhan kepelatihannya. Terakhir, Al Hadad menukangi Persita Tangerang tahun 2008 sebelum memutuskan hijrah ke Manado United.

12. Medan Bintang
Pelatih: Rene Van Eck (Belanda)
Rene Van Eck banyak mencicipi pengalaman bermain di sejumlah klub Eropa, seperti Excelsior Rotterdam, FC Den Bosch, FC Nuernberg, FC Wintherthur, SC Kriens, dan FC Lucerne. Gantung sepatu sebagai pemain, Van Eck langsung menjadi pelatih. Setelah meraih sertifikat UEFA Pro Coach Licence, pria asal Belanda ini melatih klub Jerman, Carl Zeiss Jena, dan kini di Medan Bintang.

13. Medan Chiefs Pelatih: Joerg Steinebruner (Jerman)
Sepak bola Asia bukan barang baru bagi Joerg Steinebruner. Pelatih asal Jerman ini berpengalaman melatih sejumlah klub Singapura, seperti Woodland Wellington, Sengkang Punggol, dan Etoile. Mulai tahun 2011, Steinebruner menangani Medan Chiefs.

14. Persebaya Surabaya
Pelatih: Aji Santoso (Indonesia)
Tidak ada yang menyangsikan kiprah Aji semasa masih bermain. Posisi bek sayap kiri timnas Indonesia adalah langganannya, begitu juga dengan ban kapten. Reputasi itu yang membuatnya pernah membela klub-klub papan atas Tanah Air, seperti Arema Malang, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan Persema Malang. Sejak 2009, Aji dipercaya menangani Persebaya.

15. Persema Malang
Pelatih: Timo Scheuneman (Jerman)
Pelatih kelahiran Jerman yang fasih berbahasa Indonesia ini pernah bermain di klub college Amerika Serikat, Master Mustangs, dan pada 1997 menjadi pemain Persiba Balikpapan. Setelahnya, Indonesia seakan menjadi tanah air bagi Timo. Memegang lisensi kepelatihan UEFA A sejak 2007, Timo pernah dipercaya menangani timnas sepak bola putri Indonesia di SEA Games 2008 dan Persema sejak 2010.

16. Persibo Bojonegoro
Pelatih: Sartono Anwar (Indonesia)
Sartono adalah sosok yang sudah lama dikenal pencinta sepak bola Indonesia. Salah satu pencapaian besar Sartono adalah membawa PSIS Semarang menjadi juara perserikatan 1987 dengan mengalahkan Persebaya Surabaya di final. Selain melatih Persibo, Sartono juga sempat duduk di bangku pelatih timnas futsal Indonesia pada 2002.

17. Real Mataram
Pelatih: Jose Basualdo (Argentina)
Jose Basualdo pernah mencicipi Piala Dunia 1990 dan 1994 semasa masih bermain membela timnas Argentina. Seusai gantung sepatu, Basualdo menangani klub Ekuador, Deportivo Quito. Setelahnya, Basualdo menangani sejumlah klub Amerika Latin, seperti Universitario de Deportes, El Porvenir, Cienciano, Santiago Morning, dan Universidad de Santiago FC, sebelum akhirnya dipinang Real Mataram.

18. Semarang United FC
Pelatih: Edy Paryono (Indonesia)
Edy Paryono merupakan pelatih yang berpengalaman karena sempat menyerap ilmu dari Ivan Kolev dan Peter Withe ketika menjadi asisten dua pelatih Eropa itu di timnas Indonesia. Setelahnya, Edy menjadi pelatih PSIM Yogyakarta, PSIS Semarang, Persipur Purwodadi, hingga akhirnya menangani Semarang United pada musim perdana Liga Primer Indonesia.

19. Tangerang Wolves
Pelatih: Paulo Camargo (Brasil)
Di negara asalnya, Brasil, Paulo Camargo dikenal sebagai pelatih yang sangat serius menangani tim dan jeli menciptakan pemain berbakat. Salah satu anak didiknya adalah Kaka ketika masih bermain di tim yunior Sao Paulo Futebol Clube. Kini, kemampuan tersebut dapat ditularkan ke Indonesia. (LPI)

TRAH KASAN ASMO

  *TRAH KASAN ASMO* Sebuah komunitas trah yang dibangun dengan dasar silaturahmi dan rasa persaudaraan yang tinggi Mereka melakukan se...